LUMAJANG, JATIM – Kabar melegakan datang dari lereng Gunung Semeru. Setelah periode aktivitas tinggi yang sempat memicu kekhawatiran, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) secara resmi menurunkan tingkat aktivitas gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga). Penurunan status ini mulai berlaku efektif sejak tanggal 29 November
LUMAJANG, JATIM – Kabar melegakan datang dari lereng Gunung Semeru. Setelah periode aktivitas tinggi yang sempat memicu kekhawatiran, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) secara resmi menurunkan tingkat aktivitas gunung api tertinggi di Pulau Jawa tersebut dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga).
Penurunan status ini mulai berlaku efektif sejak tanggal 29 November 2025 pukul 09.00 WIB. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan Geologi, Lana Saria, menyatakan bahwa keputusan ini didasarkan pada data ilmiah yang menunjukkan adanya fase relaksasi dalam sistem vulkanik Semeru.
Fase Relaksasi Sistem Vulkanik
Menurut analisis PVMBG, sejak pertengahan November 2025, instrumen pemantauan merekam adanya penurunan tekanan dari dalam perut bumi. Aktivitas yang terekam belakangan ini didominasi oleh proses permukaan.
“Parameter variasi kecepatan seismik cenderung kembali stabil, menandakan bahwa sistem vulkanik sedang berada dalam fase relaksasi dan tidak mengalami pressurisasi (peningkatan tekanan) baru,” jelas Lana.
Meski demikian, secara visual Semeru masih menunjukkan aktivitas. Kolom asap putih hingga kelabu masih menyembur hingga ketinggian 1.000 meter dari puncak, disertai dengan guguran lava yang meluncur sejauh 800 hingga 1.000 meter ke arah Besuk Kobokan. PVMBG menyimpulkan aktivitas saat ini lebih kepada pelepasan gas dangkal dan ketidakstabilan lereng sisa material erupsi sebelumnya.
Penurunan status ini membawa angin segar bagi masyarakat Lumajang, namun tidak menghilangkan kewaspadaan total.(Salsa)

















Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *