PASURUAN — Proses perbaikan geometri jalur di perlintasan sebidang (JPL) 104, Km 50+5/6, yang berada di petak jalan antara Stasiun Bangil–Stasiun Pasuruan, Kelurahan Latek, Bangil, telah selesai sejak sepekan lalu. Meski demikian, hingga kini pekerjaan pengaspalan belum bisa dilaksanakan. Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menjelaskan bahwa tahap pengaspalan masih harus

PASURUAN — Proses perbaikan geometri jalur di perlintasan sebidang (JPL) 104, Km 50+5/6, yang berada di petak jalan antara Stasiun Bangil–Stasiun Pasuruan, Kelurahan Latek, Bangil, telah selesai sejak sepekan lalu. Meski demikian, hingga kini pekerjaan pengaspalan belum bisa dilaksanakan.
Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menjelaskan bahwa tahap pengaspalan masih harus menunggu kondisi tanah konstruksi benar-benar padat. Jika pengaspalan dipaksakan dalam keadaan belum stabil, permukaan jalan berpotensi bergelombang dan membahayakan perjalanan kereta api.
“Tanah konstruksi harus mencapai tingkat kepadatan tertentu. Bila diaspal sebelum waktunya, hasilnya tidak rata dan dapat meningkatkan risiko anjlokan kereta. Ini menyangkut keselamatan perjalanan,” ujar Cahyo.
Menurutnya, perbaikan geometri jalur di lokasi tersebut telah rampung pada 21 November. Secara prosedural, pengaspalan dapat dikerjakan setelah 14 hari dari perbaikan, tetapi keputusan tetap mengacu pada kondisi faktual di lapangan dan hasil pemantauan tim teknis.
Sementara di lokasi, petugas Satlantas Polres Pasuruan turut diterjunkan untuk melakukan pengaturan lalu lintas. Hal itu dilakukan guna membantu warga yang mengalami kesulitan saat melintasi area rel, sekaligus mencegah kemacetan selama proses perbaikan berlangsung.
“Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan masyarakat selama pekerjaan ini berjalan. Petugas kami berupaya semaksimal mungkin mengurai kemacetan agar arus tetap terkendali,” kata Kasat Lantas Polres Pasuruan, AKP Derie Fradesca.
Sebagai antisipasi kepadatan, Satlantas Polres Pasuruan mengimbau pengendara memanfaatkan jalur alternatif, terutama pada jam sibuk pagi dan sore hari.
- Kendaraan roda 4 dari arah Surabaya–Banyuwangi disarankan masuk Exit Tol Gempol dan keluar Exit Tol PIER, atau sebaliknya.
- Kendaraan roda 2 dapat menggunakan jalur alternatif melalui wilayah Rembang.
Dengan adanya pengaturan ini, aparat berharap aktivitas kendaraan di sekitar perlintasan JPL 104 tetap kondusif sambil menunggu pengaspalan dilakukan sesuai standar keselamatan.

















Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *