Pengungsi Terancam Kelaparan, Daerah Terisolir!

Pengungsi Terancam Kelaparan, Daerah Terisolir!

ACEH – Sepekan setelah bencana banjir bandang dan longsor melanda Aceh, situasi di sejumlah kabupaten, terutama Aceh Tengah dan Bener Meriah, memasuki fase kritis. Daerah-daerah ini kini menghadapi krisis logistik dan kemanusiaan yang mendesak, dengan puluhan ribu pengungsi terancam kelaparan. Jalur darat yang terputus total telah menyebabkan wilayah ini terisolir, dan akses hanya bisa ditembus

ACEH – Sepekan setelah bencana banjir bandang dan longsor melanda Aceh, situasi di sejumlah kabupaten, terutama Aceh Tengah dan Bener Meriah, memasuki fase kritis. Daerah-daerah ini kini menghadapi krisis logistik dan kemanusiaan yang mendesak, dengan puluhan ribu pengungsi terancam kelaparan.

Jalur darat yang terputus total telah menyebabkan wilayah ini terisolir, dan akses hanya bisa ditembus melalui udara. Namun, upaya pengiriman bantuan melalui helikopter dilaporkan gagal mendarat di Aceh Tengah, menambah frustrasi pemerintah daerah.

Alarm Bahaya Kelaparan di Bener Meriah

Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar, melontarkan peringatan keras: stok logistik untuk sekitar 10.000 pengungsi hanya cukup untuk dua hari ke depan.

“Jika dalam 2 hari lagi belum juga mendapatkan bantuan logistik makanan, maka stok makanan saat ini tidak dapat mencukupi seluruh kebutuhan warga,” ujar Tagore, Minggu (30/11). Kekhawatiran akan bertambahnya korban jiwa, bukan karena bencana, melainkan karena kelaparan, semakin nyata.

Senada, Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, mengungkapkan daerahnya sangat membutuhkan bantuan segera dari Pemerintah Aceh dan Pusat. Selain kekurangan logistik, seluruh stok BBM di Aceh Tengah telah habis, sangat menghambat mobilisasi tim penolong.

Kondisi ini diperparah di wilayah lain yang terisolir, seperti sebagian Aceh Utara, Aceh Tamiang, Gayo Lues, dan Aceh Singkil. Seorang warga Aceh Utara, Amran, menyatakan kekhawatiran yang mencekam: “Jangan sampai warga yang masih hidup ini meninggal bukan karena terseret banjir, tapi kelaparan.”

Korban Jiwa Terus Bertambah

Data BNPB per Sabtu (29/11) mencatat dampak bencana yang menghancurkan:

  • 47 korban meninggal dunia
  • 51 orang hilang
  • 8 orang luka-luka

Korban jiwa terbanyak berasal dari Bener Meriah, Aceh Tenggara, dan Aceh Tengah.

Bantuan Jalur Laut Mulai Bergerak

Merespons krisis ini, BNPB pada Minggu (30/11) mulai mengirimkan bantuan logistik dan peralatan melalui jalur laut dari Banda Aceh menggunakan Kapal Express Bahari. Total 27 ton bantuan ini ditujukan untuk lima wilayah: Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Kota Langsa, dan Aceh Tamiang, dengan titik henti di Pelabuhan Krengkuku dan Kuala Langsa.

Bantuan tahap awal meliputi tenda, genset, makanan siap saji, hygiene kit, baby kit, beras, air mineral, dan BBM darurat.

Meskipun demikian, Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah yang terisolir total tetap menjadi fokus utama yang mendesak untuk dijangkau.(Admin)

Salsa
ADMINISTRATOR
PROFILE

Posts Carousel

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked with *

Latest Posts

Top Authors

Most Commented

Featured Videos