JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan ‘revolusi’ pendidikan terbesar yang pernah ada, ditandai dengan alokasi anggaran super besar, lompatan digital masif, dan peringatan keras terhadap penyalahgunaan dana pendidikan. Pidato puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2025 pada Kamis (28/11) menjadi panggung bagi Presiden untuk menegaskan bahwa masa depan bangsa bergantung pada kualitas guru dan sekolah. Dana Pendidikan “Kebal” Korupsi Dalam
JAKARTA — Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan ‘revolusi’ pendidikan terbesar yang pernah ada, ditandai dengan alokasi anggaran super besar, lompatan digital masif, dan peringatan keras terhadap penyalahgunaan dana pendidikan. Pidato puncak Hari Guru Nasional (HGN) 2025 pada Kamis (28/11) menjadi panggung bagi Presiden untuk menegaskan bahwa masa depan bangsa bergantung pada kualitas guru dan sekolah.
Dana Pendidikan “Kebal” Korupsi
Dalam sorotan utama, Presiden Prabowo mengungkapkan bahwa sektor pendidikan kini menjadi mata anggaran terbesar dalam APBN, melampaui batas minimal 20% yang diamanatkan UU. Namun, kekayaan dana ini datang dengan ‘ancaman’ tegas.
“Jangan sampai anggaran pendidikan dikorupsi,” tegas Presiden, memerintahkan menteri, gubernur, dan bupati untuk memastikan setiap rupiah mencapai sasaran utama: guru, siswa, dan sekolah.
Presiden secara eksplisit menyatakan perang terhadap praktik korupsi yang merongrong dana pendidikan, terutama kasus mark-up harga. Ia bertekad memberantas tuntas setiap upaya penyelewengan.
Digitalisasi Massal: Layar Interaktif untuk Seluruh Indonesia
Untuk mengejar ketertinggalan global, Presiden Prabowo mengumumkan langkah digitalisasi yang ambisius:
- Layar Interaktif Massal: Sebanyak 288.000 ibu sekolah di seluruh Republik Indonesia akan segera dilengkapi dengan layar interaktif. Target penyelesaiannya adalah akhir Desember 2025 atau selambatnya awal Januari 2026.
- Pelajaran Kelas Dunia: Program digitalisasi ini juga akan menyiarkan pelajaran dari guru-guru terbaik, termasuk bahasa asing dari penutur asli (Inggris, Mandarin, Korea, dsb.), untuk melahirkan lulusan yang siap bersaing secara global.
Infrastruktur Darurat: 60.000 Sekolah dan 300.000 Jembatan!
Menyadari tantangan infrastruktur, Presiden berjanji melipatgandakan upaya perbaikan sekolah:
- Target Perbaikan Sekolah Melonjak: Setelah perbaikan 16.000 sekolah tahun ini, Presiden bertekad menargetkan minimal 60.000 sekolah diperbaiki pada tahun 2026.
- Satuan Tugas Jembatan Darurat: Merespons langsung laporan video dari masyarakat tentang jembatan rusak, Presiden membentuk Satgas khusus. Potensi TNI, Polri (Brimob), dan mahasiswa Fakultas Teknik Sipil akan dikerahkan untuk membangun hingga 300.000 jembatan di pelosok-pelosok terpencil, memastikan akses pendidikan tidak terhalang.
Pembelaan Tegas untuk Guru
Di hadapan ratusan guru, Presiden Prabowo juga memberikan dukungan moral. Ia membela peran guru yang bersikap tegas dalam mendidik karakter dan disiplin siswa.
“Kalau guru itu keras, jangan-jangan anakmu yang nakal,” ujarnya, mengingatkan bahwa ketegasan diperlukan agar anak-anak nakal tidak dibiarkan menjadi pribadi yang tidak baik.
Presiden Prabowo menutup pidatonya dengan permohonan dukungan dari seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama membangun peradaban Indonesia yang berakhlak mulia dan kompetitif di kancah dunia.

















Leave a Comment
Your email address will not be published. Required fields are marked with *